Kemenkes Hebat, Indonesia Sehat

Kemenkes Hebat, Indonesia Sehat

Menkes Minta Aparat Keamanan Berikan Perlindungan Ketat bagi Nakes di Wamena

229

Jakarta, 30 September 2019

Kementerian Kesehatan turut berbela sungkawa atas meninggalnya seorang dokter bernama Soeko Marsetiyo. Almarhum adalah dokter Pegawai Tidak Tetap (PTT) daerah yang sudah mengabdi cukup lama di pedalaman Papua, Kabupaten Tolikara.

“Keberadaan tenaga kehatan merupakan bagian dari misi kemanusiaan untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang membutuhkan. Oleh karenanya mereka harus mendapatkan jaminan keselamatan, keamanan dan kesehatan dari pihak terkait,” kata Menkes saat konferensi pers terkait wafatnya alm dr. Soeko Marsetiyo, Senin (30/9) di Jakarta.

Kementerian Kesehatan telah meminta kepada aparat keamanan, baik pihak TNI maupun POLRI agar dapat memberikan perlindungan bagi tenaga kesehatan dimanapun berada, khususnya yang tengah bertugas di daerah konflik.

Menkes Nila mengimbau kepada tenaga kesehatan untuk segera menyelamatkan diri ke tempat-tempat yang aman atau berada dalam pengamanan aparat keamanan, ketika berada di situasi yang sulit atau keadaan mengancam keselamatan diri.

Menkes juga meminta tenaga kesehatan selalu menggunakan identitas atau atribut yang jelas. Tetap menjaga kehati-hatian dan kewaspadaan dalam kesehariannya.

“Tidak terpancing pada isu-isu hoaks dan selalu menjaga situasi kondusif. Bagi tenaga kesehatan dengan penugasan khusus dari pemerintah pusat seperti Nusantara Sehat (NS), Program Pendayagunaan Dokter Spesialis (PGDS) dan internship (PIDI), agar melanjutkan pelaksanaan tugasnya dengan tetap menjaga keselamatan dan keamanan dirinya,” kata Menkes.

Saat ini sudah ada upaya kesehatan gabungan yang difasilitasi oleh TNI dalam bentuk pelayanan kesehatan bergerak di KRI dr. Soeharso.

Sampai dengan saat ini pemerintah telah melakukan tindakan operasi korban kerusuhan, dukungan pelayanan di IRD dan proses rujukan pasien. Dukungan pelayanan kesehatan di 3 titik pengungsian.

Sekain itu, tim Rapid Health Assessment telah dikirimkan oleh Dinkes Provinsi Papua. Pemerintah juga memastikan pemulihan trauma healing bagi warga oleh tim kesehatan.

“Apapun setiap di bencana kami ada namanya trauma healing. Kami juga mengirim psikolog, terus kami juga mengajak anak bermain di tempat pengungsian, itu namanya trauma healing. Jadi itu memang cluster kesehatan yang kita lakukan,” imbuh Menkes Nila.

Upaya bidang kesehatan lainnya adalah mengirim tenaga tambahan 30 dokter dan perawat, psikolog, serta petugas kesehatan linhkungan. Dinkes Provinsi Papua juga siap memberi dukungan logistik, obat-obatan, bahan habis pakai, serta mobilisasi tenaga kesehatan apabila dibutuhkan.

“Akan ada beberapa dokter yang akan dikirim ke sana, pertana ada 30 dokter nanti ada lagi, rotasi setiap 2 minggu,” kata Menkes Nila.

Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email [email protected].(D2)

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat

drg. Widyawati, MKM

Previous Article
Hari Anak Nasional 2024, Masyarakat Harus Pahami Karakteristik TBC
Next Article
Kemenkes dan SnackVideo Gelar Cek Kesehatan Gratis Berbasis Komunitas

MINISTRY OF HEALTH RELEASE


KALENDER KEGIATAN

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Jl. H.R. Rasuna Said Blok X-5 Kav. 4-9
Jakarta Selatan 12950
Indonesia

Ikuti Kami:

© 2025