Jakarta, 28 Februari 2025
Dalam rangka memperingati Hari Tuberkulosis Sedunia (HTBS) 2025, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk bersama-sama menguatkan komitmen dalam upaya eliminasi Tuberkulosis (TBC) melalui kampanye GIATKAN: Gerakan Indonesia Akhiri Tuberkulosis dengan Komitmen dan Aksi Nyata, melalui Surat Edaran (SE) NOMOR: HK.02.03/C/376/2025 Tentang Peringatan Hari Tuberkulosis Sedunia Tahun 2025.
Surat Edaran tentang Peringatan Hari TBC Sedunia
Peringatan HTBS yang jatuh setiap tanggal 24 Maret menjadi momentum untuk meningkatkan pemahaman, kesadaran, dan peran serta masyarakat dalam upaya eliminasi TBC. Hal ini sejalan dengan Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun 2021 tentang Penanggulangan TBC, yang menegaskan komitmen pemerintah dalam mengakhiri TBC di Indonesia melalui pendekatan lintas sektor.
Plt. Direktur Jenderal Penanggulangan Penyakit Kemenkes RI, dr. Yudhi Pramono, menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dan partisipasi aktif seluruh masyarakat dalam upaya ini.
“Eliminasi TB bukan hanya tugas tenaga kesehatan, tetapi membutuhkan keterlibatan aktif seluruh elemen masyarakat. Dengan deteksi dini, pengobatan tepat, serta dukungan sosial bagi pasien, kita bisa mengakhiri TBC di Indonesia. Saatnya kita bergerak bersama, giatkan komitmen dan aksi nyata untuk Indonesia bebas TBC!” ujar dr. Yudhi Pramono.
Sebagai bagian dari peringatan HTBS 2025, Kemenkes mendorong berbagai kegiatan di tingkat nasional dan daerah, termasuk kampanye kesadaran melalui media sosial dengan tagar resmi #GIATKAN2025 #GerakanIndonesiaAkhiriTBC #KomitmendanAksiNyataTBC #YesWeCanEndTB #EliminasiTBC2030 #TOSSTBC.
Selain itu, berbagai inisiatif telah disiapkan, seperti edukasi masyarakat, mobilisasi deteksi dini TBC, serta integrasi layanan pencegahan dan pengobatan TBC dengan fasilitas kesehatan di seluruh Indonesia.
Kementerian Kesehatan menghimbau kepada seluruh jajaran kesehatan, pemerintah daerah, dan masyarakat luas untuk mengambil peran dalam eliminasi TBC melalui:
1. Deteksi dini TB dan penemuan kasus aktif, yang terintegrasi dengan Terapi Pencegahan TB (TPT).
2. Pendampingan pengobatan pasien hingga tuntas, serta edukasi pencegahan penularan di keluarga dan masyarakat.
3. Kolaborasi lintas sektor dengan pemerintah daerah, organisasi profesi, komunitas, dan media untuk meningkatkan kesadaran tentang bahaya TB.
4. Kampanye edukasi TOSS TB (Temukan TB, Obati Sampai Sembuh) melalui media sosial, media massa, webinar, dan promosi di ruang publik.
5. Serta Peningkatan peran masyarakat dalam menghilangkan stigma terhadap penderita TB.
Dengan semangat Gerak Bersama, Sehat Bersama, Kemenkes RI mengajak semua pihak untuk mendukung target Eliminasi TBC 2030 demi Indonesia yang lebih sehat dan bebas dari penyakit menular ini.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Informasi Publik, Kementerian Kesehatan RI.Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi Halo Kemenkes melalui hotline 1500-567, SMS 081281562620, atau email [email protected]. (DJ)
Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik
Aji Muhawarman, ST, MKM