Kemenkes Hebat, Indonesia Sehat

Kemenkes Hebat, Indonesia Sehat

TBC Sebabkan Dua Kematian Setiap Lima Menit, Menkes Serukan Aksi Nasional

176

Kabupaten Bogor, 11 Juni 2025

Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, mengungkapkan fakta mengejutkan: dua orang di Indonesia meninggal karena Tuberkulosis (TBC) setiap lima menit. Hal ini disampaikan dalam kunjungannya ke Desa Klapanunggal, Kabupaten Bogor, yang menjadi salah satu desa percontohan dalam penguatan penanggulangan TBC berbasis komunitas.

“Setiap lima menit ada dua yang wafat. Kita bicara di acara ini, yang wafat karena TBC mungkin sudah 20 lebih,” ujar Menkes dalam dialog bersama warga dan pemangku kepentingan, Rabu (11/6).

TBC merupakan penyakit menular yang bisa disembuhkan, namun masih menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Menkes menegaskan pentingnya deteksi dini dan pengobatan hingga tuntas sebagai kunci pengendalian penyakit ini.

“Masalahnya, selesainya (konsumsi obat) itu enam bulan. Minumnya setiap hari, pilnya banyak, lebih dari empat. Tapi kita sabar tidak apa-apa daripada tidak sembuh,” ucap Menkes Budi.

Menkes menekankan empat langkah penting yang harus dilakukan masyarakat untuk menghentikan penyebaran TBC, yakni menemukan pasien, memastikan segera minum obat, menyelesaikan pengobatan, dan memberikan terapi pencegahan bagi kontak erat.

Ia memberikan apresiasi khusus kepada Pemerintah Desa Klapanunggal atas konsistensinya dalam skrining aktif dan pendampingan pasien TBC hingga sembuh.

“Saya terima kasih ke Desa Klapanunggal, karena tidak semua desa melakukan ini. Rajin mencari yang kena (TBC), pastikan minum obat sampai selesai. Karena kalau tidak, dia menular, dia mematikan,” ucapnya.

Program desa siaga TBC ini disebut Menkes sebagai bagian dari program prioritas (quick wins) pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

“Ini adalah salah satu program quick win-nya Bapak Prabowo. Beliau terkejut melihat kematian TBC ini tinggi sekali,” ungkapnya.

Kepala Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus (Bappisus), Aries Marsudiyanto, yang turut hadir, juga menekankan pentingnya peran masyarakat dalam mencegah penyebaran TBC.

Pemerintah punya program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang bisa dimanfaatkan untuk penanganan TBC. Ia juga mengajak seluruh masyarakat untuk menerapkan prinsip TOSS (Temukan Obati Sampai Sembuh), serta saling mengawasi dan menjaga sesama.

“TOSS itu kewajiban kita semua. Kalau ada anak, istri, saudara, tetangga yang gejalanya mirip, segera laporkan agar bisa diobati sampai sembuh,” katanya.

Ia turut mengingatkan agar masyarakat tidak termakan hoaks terkait vaksin maupun pengobatan dari pemerintah. Menurut Aries, ketakutan dan stigma sosial sering menjadi hambatan utama dalam penanganan TBC. Banyak penderita enggan melapor karena malu.

Menkes menutup dengan seruan kuat untuk tidak mengabaikan penyakit yang bisa dicegah dan disembuhkan ini.

“TBC itu begitu ketahuan, dikasih obat, dia berhenti kok penularannya. Obatnya ada, dan kalau selesai, dia sembuh. Agar mereka bisa kembali sebagai anggota masyarakat kita,” pungkasnya.

Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Informasi Publik, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi Halo Kemenkes melalui hotline 1500-567, SMS 081281562620, atau email [email protected]. (D2/SK)

Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik

Aji Muhawarman, ST, MKM

Previous Article
Operasi Kembar Siam di RS Hasan Sadikin Simbol Kemajuan Layanan Kesehatan Indonesia
Next Article
Ditemukan Banyak Kasus Hipertensi, Diabetes dan Masalah Gigi Saat Cek Kesehatan Gratis

MINISTRY OF HEALTH RELEASE


KALENDER KEGIATAN

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Jl. H.R. Rasuna Said Blok X-5 Kav. 4-9
Jakarta Selatan 12950
Indonesia

Ikuti Kami:

© 2025