Makassar, 2 September 2025
Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman mengapresiasi program bedah jantung yang digelar di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar bersama tim medis King Salman Humanitarian Aid and Relief Center (Arab Saudi).
Ia menilai kolaborasi ini tidak hanya membantu pasien, tetapi juga meningkatkan kapasitas tenaga medis lokal.
“Kerja sama ini adalah bentuk pemecahan masalah bagi pasien-pasien kami yang membutuhkan,” ujarnya pada Konferensi Pers Kegiatan Alih Iptek Bedah Jantung, Selasa (2/9), di Makassar.
Andi menegaskan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan siap mendukung keberlanjutan kolaborasi tersebut di masa depan.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menambahkan, kerja sama lintas negara sangat penting untuk memperkuat layanan kesehatan di Indonesia. Menurutnya, ketersediaan tenaga medis menjadi kunci dalam pemanfaatan teknologi kesehatan.
“Karena berapapun alat yang kita pasang, kalau tidak ada dokternya, percuma,” kata Budi.
Perwakilan King Salman Humanitarian Aid and Relief Center, Nouf Alnassar, menyampaikan kebanggaannya dapat terlibat dalam misi kemanusiaan ini.
“Melalui misi ini, kami tidak hanya hadir untuk memberikan bantuan, tetapi juga untuk bertukar ilmu bersama tim di Indonesia,” ujarnya.
Koordinator Tim Medis, Dr. Emad Abdullah Gh Bukhari, menilai kerja sama Saudi–Indonesia sarat makna.
“Kami datang ke sini sebagai saudara. Kami bekerja sama untuk menjalankan misi ini. Alhamdulillah, misi ini berhasil dengan baik,” katanya.
Menurut Emad, dukungan pemerintah Indonesia menjadi faktor kunci keberhasilan program.
“Apa pun yang kami butuhkan demi kepentingan pasien, semua tersedia, didukung, dan diberikan,” jelasnya.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Informasi Publik, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi Halo Kemenkes melalui hotline 1500-567, SMS 081281562620, atau email [email protected]. (D2/SK)
Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik
Aji Muhawarman, ST, MKM