Generasi Sehat, Masa Depan Hebat

Generasi Sehat, Masa Depan Hebat

Menkes Tegaskan Komitmen Percepatan Riset dan Pengembangan Teknologi mRNA untuk Kemandirian Kesehatan Nasional

41

Jakarta, 2 Desember 2025

 

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menegaskan komitmen pemerintah mempercepat riset, pengembangan, dan penggunaan teknologi mRNA sebagai bagian penting dari transformasi kesehatan nasional. Pesan ini disampaikan dalam acara “mRNA Innovation to Implementation: Integrating Science, Regulation and Global Collaboration” di Jakarta.

 

Menkes menekankan pentingnya memperkuat seluruh ekosistem riset—mulai dari laboratorium, proses uji klinis, hingga regulasi—agar Indonesia mampu bersaing sebagai pusat riset global.

 

“Kita harus mempercepat seluruh proses riset, termasuk ethical approval dan uji klinis. Jika Korea Selatan bisa empat minggu, kita targetkan dua minggu. Kita ingin jadi negara yang kompetitif dan menarik bagi sponsor uji klinis dunia,” ujar Budi.

 

Pemerintah menargetkan Indonesia dapat menarik hingga 200 sponsor uji klinis per tahun, dengan potensi pemasukan lebih dari USD 1,5 miliar. Saat ini, berbagai uji klinis inovatif sedang dipersiapkan di Indonesia, mulai dari kandidat vaksin baru, terapi penyakit kronis seperti TB, produk biologis berteknologi tinggi seperti GLP-1 untuk obesitas dan diabetes, hingga terapi injeksi jangka panjang untuk penyakit infeksi.

 

Menkes menegaskan tiga fokus utama pengembangan teknologi kesehatan masa depan: bioteknologi kesehatan (termasuk mRNA), kecerdasan artifisial untuk layanan kesehatan, dan robotika medis.

 

“Bioteknologi bergerak cepat, AI kita sudah menghasilkan prototype yang siap dikomersialisasi, dan robotika sedang memperkuat ekosistemnya. Ini fondasi pelayanan kesehatan masa depan Indonesia,” lanjutnya.

 

Platform teknologi mRNA menjadi perhatian khusus karena terbukti mempercepat respons pandemi dan kini didorong penggunaannya untuk penyakit infeksi, kanker, dan inovasi berbasis nanoteknologi. Menkes mengapresiasi Bio Farma serta mitra global seperti GAVI dan CEPI yang telah menghadirkan platform mesin mRNA ke Indonesia.

 

“Mesin ini sudah di Indonesia. Gunakan untuk riset. Gunakan untuk akademisi, perusahaan, dan lembaga riset. Jadikan ini rumah bersama untuk mendorong lompatan teknologi kesehatan Indonesia,” tegas Budi.

 

Direktur Jenderal Farmasi dan Alat Kesehatan, Dr. Rizka Andalusia, menekankan bahwa teknologi mRNA adalah fondasi penting kemandirian kesehatan. Ia memastikan akses teknologi harus inklusif dan dapat digunakan oleh seluruh ekosistem penelitian nasional.

 

Penguatan teknologi mRNA sejalan dengan Pilar Ketiga Transformasi Kesehatan, yaitu kemandirian farmasi dan alat kesehatan, yang menargetkan penguasaan seluruh platform vaksin—mulai dari inactivated, protein subunit, viral vector, hingga mRNA—untuk memperkuat suplai nasional dan kontribusi global.

 

Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Informasi Publik, Kementerian Kesehatan RI.Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi Halo Kemenkes melalui hotline 1500-567, SMS 081281562620, atau email [email protected]. (DJ/SK)

 

Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik

 

Aji Muhawarman, ST, MKM

Previous Article
Wamenkes Serukan Penguatan Etika dan Mutu Profesi Dokter
Next Article
Pasca Banjir, Sumbar Catat Kasus Demam Tertinggi di Sumatera

MINISTRY OF HEALTH RELEASE


KALENDER KEGIATAN

Ministry of Health Republic of Indonesia
Jl. H.R. Rasuna Said, Block X-5, Kav. 4–9
South Jakarta 12950
Indonesia

FOLLOW US:

© 2025