Kemenkes Hebat, Indonesia Sehat

Kemenkes Hebat, Indonesia Sehat

Setahun Pemerintahan Presiden Prabowo: Fasilitas di Daerah Dibangun, Akses Kesehatan Meluas

124

Jakarta, 21 Oktober 2025

Satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mencatat kemajuan besar di sektor kesehatan. Pemerintah mempercepat pembangunan fasilitas di daerah dan memperluas akses layanan kesehatan untuk masyarakat.

Melalui Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC), atau Quick Win, berbagai terobosan dijalankan. Program ini mencakup Cek Kesehatan Gratis (CKG), pengendalian Tuberkulosis (TBC), hingga pembangunan RSUD di wilayah tertinggal, perbatasan, dan kepulauan (DTPK).

Dalam waktu kurang dari setahun, akses layanan dasar meningkat pesat dan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan makin tinggi.

Program CKG menjadi bukti nyata keberpihakan pemerintah pada pelayanan publik. Per 20 Oktober 2025, lebih dari 46,9 juta orang mendaftar, dan 43,9 juta orang telah mendapatkan layanan.

Pemeriksaan dilakukan di 10 ribu puskesmas dan 125 ribu sekolah dengan layanan tekanan darah, gula darah, anemia, dan status gizi. Program ini juga menghasilkan data penting untuk perencanaan kebijakan kesehatan nasional dan daerah.

Hasil CKG menunjukkan obesitas sentral, diabetes, dan hipertensi sebagai masalah paling banyak ditemukan. Orang dengan perut buncit memiliki risiko dua kali lebih tinggi terkena diabetes dan hipertensi, yang bisa berujung stroke atau penyakit jantung. Masalah gigi juga banyak ditemukan pada peserta pemeriksaan.

Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes Aji Muhawarman mengatakan antusias masyarakat untuk memeriksakan kesehatannya pada program CKG nampak di setiap daerah.

“Kami melihat antusiasme masyarakat yang luar biasa. Program Cek Kesehatan Gratis bukan hanya tentang pemeriksaan, tapi tentang membangun budaya peduli kesehatan di semua lapisan masyarakat,” ujar Aji.

Sementara itu, pengendalian TBC menunjukkan tren positif. Berdasarkan data Sistem Informasi TBC (SITB) per 5 Oktober 2025, penemuan kasus mencapai 621 ribu orang, atau 57% dari estimasi nasional dan 562 ribu lebih diobati (90%)

Program Terapi Pencegahan TBC (TPT) juga meningkat. Hingga September 2025, 143.284 orang telah menjalani TPT, naik dari 79.008 orang pada tahun sebelumnya.

Lebih dari 7.000 puskesmas kini menggunakan sistem pemantauan digital untuk memperkuat pengawasan pengobatan dan deteksi dini. Strategi door-to-door screening juga tetap dilakukan di daerah padat dan terpencil.

Di bidang infrastruktur kesehatan, pemerintah mempercepat pembangunan dan peningkatan kelas RSUD agar layanan rujukan merata di seluruh Indonesia. Rumah sakit kelas D dan D Pratama ditingkatkan ke kelas C dengan penambahan ruang operasi, rawat inap, cathlab, hemodialisa, radiologi, farmasi, dan fasilitas pendukung lainnya.

Pemerintah menargetkan pembangunan RSUD di 66 kabupaten/kota, dengan 32 rumah sakit dimulai pada 2025. Hingga awal Oktober, lebih dari 22 rumah sakit sudah dalam tahap konstruksi dengan progres rata-rata di atas 50%.

RSUD Tarempa di Kepulauan Anambas menjadi proyek tercepat dengan progres 73%, disusul RSUD Bengkulu Tengah, RSUD Pongtiku (Toraja Utara), dan RSUD Maba (Halmahera Timur).

Aji menegaskan komitmen pemerintah untuk menghadirkan layanan yang adil.

 “Tidak boleh ada warga yang tertinggal hanya karena tinggal jauh dari pusat kota. Pemerintah memastikan fasilitas kesehatan di daerah tertinggal dibangun setara dengan wilayah lain,” ujarnya.

Upaya ini diharapkan memperkuat layanan rujukan di wilayah DTPK agar masyarakat tak perlu lagi menempuh jarak jauh untuk berobat.

Satu tahun terakhir, sektor kesehatan menunjukkan arah baru di bawah kepemimpinan Prabowo–Gibran. Pemerintah menegaskan komitmen menghadirkan hasil konkret yang dirasakan langsung masyarakat.

Dengan fondasi yang semakin kuat, sektor kesehatan ditargetkan menjadi pilar utama menuju Indonesia Sehat 2045, bangsa yang sehat, tangguh, dan berdaya saing.

Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Informasi Publik, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi Halo Kemenkes melalui hotline 1500-567, SMS 081281562620, atau email [email protected]. (D2/MF/SK)

Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik

Aji Muhawarman, ST, MKM

#setahunberdampak

Previous Article
Menkes: Pendidikan Spesialis Berbasis Rumah Sakit Tetap Libatkan Perguruan Tinggi
Next Article
Wamenkes Dorong Sinergi Penguatan Tata Kelola Profesi Kesehatan

MINISTRY OF HEALTH RELEASE


KALENDER KEGIATAN

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Jl. H.R. Rasuna Said Blok X-5 Kav. 4-9
Jakarta Selatan 12950
Indonesia

Ikuti Kami:

© 2025